Berdasarkan faktor permintaan dan penawaran, seharusnya harga karet tetap tinggi karena tingkat permintaan cenderung meningkat tajam sedangkan suplai cenderung stagnan. Akan tetapi kenyataannya harga karet cenderung fluktuatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak faktor lain yang juga mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Seringkali faktor tidak langsung lebih dominan mempengaruhi harga dibanding faktor langsungnya sendiri.
A. PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA
Pertumbuhan ekonomi yang negatif menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga konsumsi produk-produk turunan karet juga menurun. Dampaknya, produsen produk juga akan menurunkan jumlah produksinya yang berarti mengurangi pembelian bahan baku karet alam. Contoh nyata adalah pada awal 2009 dimana dunia mengalami krisis global yang disebabkan masalah perbankan Amerika, pasar karet alam juga mengalami kantraksi hebat sebelum perlahan-lahan bangkin seiring pemulihan ekonomi global yang sempat lumpuh.
B. KONDISI PASAR OTOMOTIF
Sudah diketahui secara luas bahwa konsumsi terbesar dari karet alam dipergunakan oleh industri ban. Industri ban sendiri sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar otomotif yang sangat kompetitif dan memiliki standar yang tinggi. Pengalaman di tahun 2009 dimana produsen otomotif Amerika General Motor mengalami goncangan hebat menyebabkan penurunan harga karet yang cukup signifikan. Sebaliknya jika pasar otomotif mengalami pertumbuhan posistif hampir dipastikan harga karet juga akan mengalami dampak posistif.
C. HARGA MINYAK MENTAH DUNIA
Polimer karet dapat diperoleh dari dua sumber, karet alam dan karet sintetik. Karet alam diperoleh dari tanaman karet (Hevea brasiliensis) adapu karet sintetis diperoleh dari polimerasi yang berbahan baku minyak bumi. Hampir Setengah dari kebutuhan karet dunia disuplai dari karet sintetis, oleh sebab itu harga minyak mentah secara tidak langsung akan mempengaruhi harga karet alam. Jika harga minyak mentah meningkat tajam seperti pada tahun 2008, maka konsumen karet lebih memilih karet alam yang harganya lebih murah dibandingkan dengan memproses minyak bumi menjadi karet sintesis yang harganya sedang melambung.
D. SPEKULAN PASAR
Pasar karet alam menyimpan potensi untuk memperoleh keuntungan yang menggiurkan. Oleh sebab itu, tidak sedikit spekulan yang mengambil keuntungan dengan membeli karet dalam jumlah besar pada saat harga menurun tajam dan menahannya, ketika harga karet mulai merangkak naik karena suplai menurun akibat diborong spekulan, para spekulan mulai melepas cadangannya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan banyaknya suplai karet karena para spekulan melepas cadangan dalam waktu yang hampir bersamaan menyebabkan pasar dibanjiri oleh suplai karet dan harga akan kembali anjlok.
Sumber(klik disini)
A. PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA
Pertumbuhan ekonomi yang negatif menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga konsumsi produk-produk turunan karet juga menurun. Dampaknya, produsen produk juga akan menurunkan jumlah produksinya yang berarti mengurangi pembelian bahan baku karet alam. Contoh nyata adalah pada awal 2009 dimana dunia mengalami krisis global yang disebabkan masalah perbankan Amerika, pasar karet alam juga mengalami kantraksi hebat sebelum perlahan-lahan bangkin seiring pemulihan ekonomi global yang sempat lumpuh.
B. KONDISI PASAR OTOMOTIF
Sudah diketahui secara luas bahwa konsumsi terbesar dari karet alam dipergunakan oleh industri ban. Industri ban sendiri sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar otomotif yang sangat kompetitif dan memiliki standar yang tinggi. Pengalaman di tahun 2009 dimana produsen otomotif Amerika General Motor mengalami goncangan hebat menyebabkan penurunan harga karet yang cukup signifikan. Sebaliknya jika pasar otomotif mengalami pertumbuhan posistif hampir dipastikan harga karet juga akan mengalami dampak posistif.
C. HARGA MINYAK MENTAH DUNIA
Polimer karet dapat diperoleh dari dua sumber, karet alam dan karet sintetik. Karet alam diperoleh dari tanaman karet (Hevea brasiliensis) adapu karet sintetis diperoleh dari polimerasi yang berbahan baku minyak bumi. Hampir Setengah dari kebutuhan karet dunia disuplai dari karet sintetis, oleh sebab itu harga minyak mentah secara tidak langsung akan mempengaruhi harga karet alam. Jika harga minyak mentah meningkat tajam seperti pada tahun 2008, maka konsumen karet lebih memilih karet alam yang harganya lebih murah dibandingkan dengan memproses minyak bumi menjadi karet sintesis yang harganya sedang melambung.
D. SPEKULAN PASAR
Pasar karet alam menyimpan potensi untuk memperoleh keuntungan yang menggiurkan. Oleh sebab itu, tidak sedikit spekulan yang mengambil keuntungan dengan membeli karet dalam jumlah besar pada saat harga menurun tajam dan menahannya, ketika harga karet mulai merangkak naik karena suplai menurun akibat diborong spekulan, para spekulan mulai melepas cadangannya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan banyaknya suplai karet karena para spekulan melepas cadangan dalam waktu yang hampir bersamaan menyebabkan pasar dibanjiri oleh suplai karet dan harga akan kembali anjlok.
Sumber(klik disini)