BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 110 foto perjuangan Presiden RI pertama, Soekarno, yang belum pernah dipublikasikan kepada masyarakat dipamerkan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat pada Senin (13/6) hingga 25 Juni 2011 dengan tema "Aku Melihat Indonesia".
"Pembukaan pameran ini akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin malam (13/6)," kata Ketua Panitia Pameran Foto Perjuangan Bung Karno, E. Syahrial, saat jumpa pers di TIM Cikini, Jakarta, Minggu.
Selain memamerkan 110 foto perjuangan dan barang-barang pribadi Bung Karno, pameran itu juga akan menampilkan suasana pameran dengan nuansa ke-Indonesia-an.
Menurut Syahrial, pameran foto perjuangan Bung Karno bertujuan untuk meluruskan sejarah perjuangan tokoh-tokoh bangsa, khususnya Bung Karno, mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan Bung Karno, membangun kembali budaya bangsa untuk menghargai dan menjaga serta mengamalkan nilai-nilai Bung Karno dan menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda bangsa.
Selama pameran berlangsung, kata Syahrial, juga akan diselengarakan beberapa diskusi, kegiatan kebudayaan, seperti lomba membaca puisi dan lomba pembuatan siluet Bung Karno dan lainnya.
Selain Megawati yang membuka dan menghadiri acara pameran itu, pimpinan lembaga negara, anggota DPR, keluarga Bung Karno, pimpinan ormas dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo juga dijadwalkan akan hadir.
Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011, Achmad Basarah, mengemukakan bahwa pameran ini dalam rangka kegiatan Bulan Juni sebagai "Bulan Bung Karno".
Pasalnya, lanjut Achmad Basarah , pada bulan Juni ada tiga momen penting yang menyangkut Bung Karno ini, yakni Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901, Bung Karno menyampaikan pidatonya tentang Pancasila pada 1 Juni 1945 sehingga ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila, dan 21 Juni 1970 proklamator ini wafat.
Selain acara pameran, kata dia, Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011 juga akan memasang baliho besar yang berisi filosofis Pancasila di beberapa titik di Jakarta, antara lain, Patung Pak Tani, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, DPR dan Bundaran HI.
"Pemasangan baliho filosofis Pancasila dilakukan karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui makna dari Pancasila. Mereka hanya tahu bahwa Pancasila berisi lima sila," demikian Achmad Basarah.
"Pembukaan pameran ini akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin malam (13/6)," kata Ketua Panitia Pameran Foto Perjuangan Bung Karno, E. Syahrial, saat jumpa pers di TIM Cikini, Jakarta, Minggu.
Selain memamerkan 110 foto perjuangan dan barang-barang pribadi Bung Karno, pameran itu juga akan menampilkan suasana pameran dengan nuansa ke-Indonesia-an.
Menurut Syahrial, pameran foto perjuangan Bung Karno bertujuan untuk meluruskan sejarah perjuangan tokoh-tokoh bangsa, khususnya Bung Karno, mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan Bung Karno, membangun kembali budaya bangsa untuk menghargai dan menjaga serta mengamalkan nilai-nilai Bung Karno dan menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda bangsa.
Selama pameran berlangsung, kata Syahrial, juga akan diselengarakan beberapa diskusi, kegiatan kebudayaan, seperti lomba membaca puisi dan lomba pembuatan siluet Bung Karno dan lainnya.
Selain Megawati yang membuka dan menghadiri acara pameran itu, pimpinan lembaga negara, anggota DPR, keluarga Bung Karno, pimpinan ormas dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo juga dijadwalkan akan hadir.
Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011, Achmad Basarah, mengemukakan bahwa pameran ini dalam rangka kegiatan Bulan Juni sebagai "Bulan Bung Karno".
Pasalnya, lanjut Achmad Basarah , pada bulan Juni ada tiga momen penting yang menyangkut Bung Karno ini, yakni Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901, Bung Karno menyampaikan pidatonya tentang Pancasila pada 1 Juni 1945 sehingga ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila, dan 21 Juni 1970 proklamator ini wafat.
Selain acara pameran, kata dia, Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011 juga akan memasang baliho besar yang berisi filosofis Pancasila di beberapa titik di Jakarta, antara lain, Patung Pak Tani, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, DPR dan Bundaran HI.
"Pemasangan baliho filosofis Pancasila dilakukan karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui makna dari Pancasila. Mereka hanya tahu bahwa Pancasila berisi lima sila," demikian Achmad Basarah.