TOKYO, KOMPAS.com — China akan mengambil alih posisi AS sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2020. Hal ini terjadi lantaran ekspansi berkembang dengan lebih cepat sekaligus apresiasi terhadap mata uang negara tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Standard Chartered Plc melalui laporannya yang bertajuk "Super-Cycle Report".
"Kami percaya bahwa dunia sedang mengalami 'siklus super' dari 'pertumbuhan yang berlangsung secara terus-menerus dan tinggi'," kata sejumlah ekonom yang dipimpin oleh Gerard Lyons melalui laporan yang dilansir pada Senin (15/11/2010). Menurutnya, perubahan yang terjadi dalam 20 tahun ke depan sangatlah besar.
Perekonomian China akan berkembang dua kali lipat dari AS pada tahun 2030 dan menyumbang 24 persen dari produksi global. Saat ini, kenaikan sudah 9 persen. Sementara itu, India akan melampaui Jepang untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada satu dekade mendatang.
Adapun Goldman Sachs Group Inc memperkirakan, China akan mengambil alih posisi AS pada tahun 2007.
Dunia kemungkinan akan mengalami 'siklus super' kali ketiga yang didefinisikan sebagai periode sejarah dengan pertumbuhan global yang tinggi dan bertahan dalam satu generasi atau lebih. Hal tersebut muncul karena didorong oleh peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi dan inovasi teknologi, perekonomian anyar. (Femi Adi Soempeno/Kontan)