Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) meminta pemerintah Indonesia untuk mendorong pembangunan infrastruktur sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didorong lebih tinggi lagi.
Hal ini disampaikan oleh Managing Director General ADB, Rajat M Nag, saat temu wartawan di acara World Economic Forum, Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (12/6/2011) malam.
"Indonesia memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang dinamis di tahun-tahun mendatang. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menurunkan akngka kemiskinan," jelasnya.
Menurut Rajat, infrastruktur bakal menjadi investasi jangka panjang yang penting bagi Indonesia. Namun, kualitas infrastruktur di Indonesia masih tertinggal di kawasan Asia Tenggara.
"Infrastruktur tidak memadai dan berkualitas rendah, terutama di jaringan transportasi, penyediaan listrik serta sistem irigasi di beberapa provinsi," ujarnya.
Selain infrastruktur, tambah Rajat, beberapa tahun terakhir telah terjadi perbaikan signifikan terhadap tata kelola pemerintahan. Untuk itu, diharapkan pemerintah Indonesia juga dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
"Diharapkan pemerintah menjaga situasi politik karena situasi itu dapat menimbulkan efek buruk terhadap iklim investasi," jelasnya.
Rajat menyatakan komitmen pemerintah yang baik sangat penting jika Indonesia hendak mewujudkan potensinya dan memelopori dunia ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih berimbang dan merata.
"Banyak negara berkembang di Asia masih termasuk buruk dalam soal pemerintahan yang baik, dan ini harus berubah untuk menggalakkan pertumbuhan berkualitas tinggi dan diikuti juga dengan tata keuangan yang baik," katanya.
Rajat menambahkan, pendidikan yang tidak merata dan kualitas pendidikan yang rendah serta kesehatan yang kurang diperhatikan juga menjadi salah satu katalis negatif iklim investasi.
Untuk itu, dia menyatakan perlunya peningkatan kualitas serta akses terhadap pendidikan akan menjadikan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.
"Indonesia perlu mengatasi kekurangan di bidang infrastruktur, tata kelola dan pendidikan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan berkelanjutan," pungkas Rajat.
(nia/dnl)
Hal ini disampaikan oleh Managing Director General ADB, Rajat M Nag, saat temu wartawan di acara World Economic Forum, Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (12/6/2011) malam.
"Indonesia memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang dinamis di tahun-tahun mendatang. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menurunkan akngka kemiskinan," jelasnya.
Menurut Rajat, infrastruktur bakal menjadi investasi jangka panjang yang penting bagi Indonesia. Namun, kualitas infrastruktur di Indonesia masih tertinggal di kawasan Asia Tenggara.
"Infrastruktur tidak memadai dan berkualitas rendah, terutama di jaringan transportasi, penyediaan listrik serta sistem irigasi di beberapa provinsi," ujarnya.
Selain infrastruktur, tambah Rajat, beberapa tahun terakhir telah terjadi perbaikan signifikan terhadap tata kelola pemerintahan. Untuk itu, diharapkan pemerintah Indonesia juga dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
"Diharapkan pemerintah menjaga situasi politik karena situasi itu dapat menimbulkan efek buruk terhadap iklim investasi," jelasnya.
Rajat menyatakan komitmen pemerintah yang baik sangat penting jika Indonesia hendak mewujudkan potensinya dan memelopori dunia ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih berimbang dan merata.
"Banyak negara berkembang di Asia masih termasuk buruk dalam soal pemerintahan yang baik, dan ini harus berubah untuk menggalakkan pertumbuhan berkualitas tinggi dan diikuti juga dengan tata keuangan yang baik," katanya.
Rajat menambahkan, pendidikan yang tidak merata dan kualitas pendidikan yang rendah serta kesehatan yang kurang diperhatikan juga menjadi salah satu katalis negatif iklim investasi.
Untuk itu, dia menyatakan perlunya peningkatan kualitas serta akses terhadap pendidikan akan menjadikan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.
"Indonesia perlu mengatasi kekurangan di bidang infrastruktur, tata kelola dan pendidikan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan berkelanjutan," pungkas Rajat.
(nia/dnl)