Air Terjun Lano Nan Indah


Jaro adalah Kecamatan paling utara dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, jarak tempuh keibu kota Kecamatan dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong +65Km. Kecamatan ini dipegungungan dan berada diantara pegunungan komunitas penduduknya. Karena banyaknya penggungan tempatnya indah dipandang mata. Ada aliran sungai dengan bebatuan yang dialiri air jernih dan bening. Dibeberapa kearah sumber mata air terdapat beberapa air terjun yang indah.

Contoh salah satunya air terjun Desa Lano Kecamatan Jaro ini sangatlah indah, mengusuri +2Km diantara lereng gunggung dan sejuknya udara serta suara air yang bersentuhan dengan air itu sendiri. Walau keadaan sekarang agak kurang terawatt, gelondongan, batang kayu dan ranting-ranting berhamburan belum lagi terjadi endapan baru ditempat air terjun yang dulu diperkirakan tinggi sampai 15 meter sekarang paling 12 meter aja lagi ketinggian terjunan air tersebut.

Sebenarnya potensi seperti ini dapat meningkatan minimal pendapatan masyarakat setempat dan orang lain bisa melepaskan penat ditempat tersebut. Dengan dikelolanya dan dibantunya infrastrutur untuk penunjang tersebut pastilah akan menjadi tambahan daya taris wisatawan lokal dan luar mendatanginya.

Kearifan Lokal dan Sektor Pendapatan

1.Definisi Kearifan Lokal
Kearifan Lokal (Local Wisdom) dari kata arif yang artinya bijaksana,cerdik dan pandai, berilmu, paham dan mengerti atau kearifan bisa diartikan Kepandaian, kecerdikan atau kebijaksanaan ataupun potensi unggulan diri. Sedangkal lokal disini maksudnya kurang lebih sesuatu dalam areal/wilayah tertentu yang ditentukan teroterialnya dan komunitas yang tak jauh/berjauhan. Maka kearifan lokal kepandaian/potensi unggulan secara lokal kewilayahan(teroterial) dan/atau potensi yang baik.

2.Yang menjadi kearifan lokal
a.Potensi Manusia (Sumberdaya Manusia)
Pada dasarnya Manusia adalah makhluk sosial yang berfungsi membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Sumberdaya dasar adalah kebisaan/keahlian manusia tersebut dalam memandang, melakukan dan menganalisa hasil yang dilakukan serta memperbaiki/menyempurnakan dari sebelumnya.
Keinginan hidup layak, keinginan dihargai dan keinginan lain adalah sesuatu yang wajar. Namun prihal tersebut harus dibatasi dengan kemampuan diri sendiri. Merasa damai, sejahtera dan adil setiap manusia berbeda-beda. Semua memandang bahwa kaya adalah enak, namun si kaya merasa kurang untuk memperkaya(sama dengan keinginan hidup apa adanya) dan menjaga kekayaannya dari segala gangguan apapun.
Kehidupan layak sering diartikan luas dan alhasil kecapaian indikator tersebut tak dapat terpenuhi oleh kita. Kita(manusia) perlu orang lain untuk mengingatkan, tak ada yang sempurna apabila kita cari kesempurnaan tanpan indikator yang jelas dan terlalu tinggi.
Melihat kebisaan(kelebihan), Kekurangan(keterbatasan) dan memandang keluar tentang kesempatan dan hambatan setiap orang perlu. Kata Makrifat(mengenal diri) sangat diperlukan untuk menggali kearifan lokal di bagian Sumberdaya Manusia ini. Apabila sudah ketemu maka tinggal menentukan indikator keberhasilan yang tidak terlalu muluk sehingga dalam menentukan langkah(step/action) tidak terlalu sulit.
b.Potensi Alam (Sumberdaya Alam)
Potensi Sumberdaya Alam adalah kekayaan dari alam/diluar diri yang bermanfaat untuk diri. Pemnafaatan alam ini pasti sangat erat hubungan dengan sumberdaya Manusia itu sendiri. Kekayaan alam disini dibahasakan sumber bukan sungai, artinya awal/dasar dari pemberdayaan alam yang bisa dimanfaatkan.
Sumberdaya Alam seperti hutan(tumbuh-tumbuhan), tanah(Wilayah), dan keadaan(budaya) ini bila ditangani dengan benar-benar serta disingkronkan dengan keahlian yang dimiliki makan akan mengahasilkan lebih bermanfaat untuk si manusianya. Ki Hadjar Dewantara memberi pedoman olah budaya bangsa dengan TRIKON (Kontinyu, Konvergen, Konsentris).
-Kontinyu: adalah mengolah budaya bangsa secara berkesinambungan dari masa lalu, masa kini dan masa datang,
-Konvergen yaitu :tidak menutup diri dengan perkembangan kebudayaan dunia, dan
-Konsentris artinya dalam mengarungi dan menyatu dengan arus budaya universal, berpegang teguh kepada budaya sendiri memperkuat kepribadian nasional


3.Kearifan lokal di Tabalong
a.Potensi Manusia (Sumberdaya Manusia)
Masyarakat Tabalong dari turun menurun kebanyakan adalah petani, terutama petani karet dan padi. Potensi dasar ini sangatlah bagus bagi Kabupaten Tabalong. Variasi kerjaan memang perlu namun tanpa disadari setiap manusia mempunyai gen yang sama dengan nenek moyangnya terdahulu dan kalau mau, hanya tinggal mengembangkan, memodifikasi dan kreasi terhadap “Bakat Alam” tersebut.
b.Potensi Alam (Sumberdaya Alam)
Sumberdaya Alam Tabalong seperti Mudah tumbuhnya berbagai tanaman tropis, mudah hidupnya segala binatang tropis dan kekayaan didalam/permukaan tanah yang begitu melimpah.
Batu Bara, Emas, Tembaga, Pasir Kwarsa dan lain-lain dengan kemerangan lereng hingga 450 ini berpeluang dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Namun bisa diarahkan solusi bekas penegerjaan diatas agar dipergunakan untuk Sumberdaya Alam yang bisa diperbaharui.
Tumbuh-tumbuhan, Tanaman Keras dan non keras(Palawija dll) pun dibumi Saraba Kawa ini bisa dimanfaatkan pada sisi lahan kosong atau tak terpakai.

4.Potensi harapapan pemanfaatan
a.Bermanfaat dari segi ekonomi,
Pemanfaatan sumberdaya Manusia atau Alam agar bisa bernilai ekonomis atau meningkatkan agar lebih ekomomis ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
b.Bermanfaat dari segi Sosial,
Sosial adalah hubungan antar inividu atau kelompok ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Membuka pemikiran, membangun jaringan(Network) pun tak kalah pentingnya dalam pemanfaatan kearifan lokal dimaksud.
c.Bermanfaat dari segi Budaya,
Budaya Masyarakat Tabalong yang bercocok tanam perkebunan kayu keras dan non keras ini bisa dimanfaatkan dalam sumberdaya manusia .“plus” budaya hambin basamaan yang mulai memudar dikalangan masyarakat sekarang.
d.Bermanfaat secara terus-menerus (sustainable)
Sumberdaya Alam yang dapat diperbaharui adalah proses cepat dalam ketahanan untuk mencapai keberlanjutan. Walau tak meneutup kemungkinan lewat Sumberdaya Alam yang tidak dapat diperbaharui, pengalihan fungsi asal menjadi Sumberdaya Alam yang dapat diperbaharui.

5.Strategi-strategi penerapan
a.Advokasi; memotivasi, mendorong kelebih baik adalah kata dari saling mengingatkan karena keterbatasan manusia yang sering lupa dan tak terpikirkan.
b.Pembinaan; dimasyarakat, peningkatan wawasan dan pencerahan adalah strategi terapan yang bagus untuk pengembangan dan pemanfaatan kearifan lokal di Kabupaten Tabalong ini.
c.Kebijakan; pemerintah yang mendukung penuh terhadap pemanfaatan kearifan lokal yang berkesinambungan ini sangat berperan penting. Baik kebijakan tertulis atau motivasi lain sehingga bisa mengenal diri, memanfaatkan dan memperoleh keuntungan sehingga kestabilan Pemerintahan dapat terwujud dengan sempurna.
d.Kerjasama stokeholder. Kerjasama antara 3 pilar; Masyarakat, Pemerintah dan Perusahaan sangat diharapkan agar perubahan mintset ini cepat berlangsung dan baik.

Demikian tulisan pendek kami ini semoga bermanfaat bagi kita semua, bukankah kita makhluk sosial yang memerlukan dan diperlukan orang lain serta saling mengingatkan, share informasi sangatlah baik apalagi bila bisa bermanfaat untuk kemaslahatan bersama. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua terutama Kabupaten Tabalong

Oleh : Iwan Kurnianto, Spd, SH.
Devisi Advokasi Langkah Menuju Sejahtera Tabalong(LangsaT)