JAKARTA--MICOM: Nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (8/6) pagi, bergerak melemah sembilan poin seiring dengan pelemahan mata uang Asia lainnya. Kurs rupiah terhadap dolar AS melemah sembilan poin menjadi 8.520 dibandingkan posisi terakhir sebelumnya 8.511.
Analis pasar uang dari Harvest International Futures, Tony Mariano, di Jakarta, mengatakan pelemahan rupiah pada Rabu pagi ini masih dalam posisi yang wajar dan dalam kisaran yang sempit. "Setelah mengalami penguatan lalu terjadi koreksi hal itu wajar, beberapa pelaku pasar uang mengambil posisi 'profit taking'," kata dia.
Meski demikian, ia meyakini, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS masih mempunyai tendensi penguatan yang lebar seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di AS.
"Dengan melambatnya perekonomian AS maka dapat memicu investor datang ke Asia termasuk Indonesia yang memiliki fundamental ekonomi bagus," kata dia.
Ia menambahkan kebijakan pembelian obligasi pemerintah AS kuartal kedua senilai US$600 miliar pada Juni ini menambah data-data ekonomi negatif untuk AS dalam melakukan pertumbuhan.
Kondisi itu, lanjut dia, ditambah dengan memburuknya harga energi (bahan bakar) yang meningkat sehingga membuat konsumen cenderung kehilangan daya beli.
Ia mengatakan salah satu indikator utama melambatnya data ekonomi AS, yakni angka pengangguran yang naik di bulan Mei dibanding bulan sebelumnya.
"Naiknya tingkat pengangguran di AS dari sembilan persen pada April menjadi 9,1 persen pada bulan Mei menjadi katalis melambatnya pertumbuhan ekonomi AS," katanya. (Ant/OL-11)