Petani di seluruh wilayah provinsi Kalimantan Selatan diimbau memanfaatkan potensi lahan rawa sebagai areal pertanian sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di provinsi tersebut.
"Lahan rawa yang tersebar hampir di seluruh Kalsel menyimpan potensi besar yang dapat dikembangkan menjadi areal pertanian sehingga potensi itu harus bisa dimanfaatkan petani secara optimal," ujarnya.
Ia menyebutkan, lahan rawa pasang surut paling banyak terdapat di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut sehingga masih sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai areal pertanian.
Ia mengatakan, produktivitas lahan rawa saat ini hanya sekitar 2,6 hingga 3,9 ton per hektare dengan Indeks Pertanaman (IP) hanya 0,66, padahal potensi hasilnya bisa mencapai 4,0 hingga 7,0 ton perhektare.
Ditambahkan, pihaknya melalui Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balitra) Banjarbaru sudah berhasil mengembangkan varietas padi lokal lahan rawa yang bisa ditanam di areal pertanian lahan rawa.
Menteri Pertanian Suswono saat membuka Pekan Pertanian Rawa Nasional (PPRN) I di Balitra Banjarbaru Selasa (12/7) mengatakan, luas lahan rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta hektare yang tersebar pada 11 provinsi.
"Lahan rawa baik pasang surut maupun lebak merupakan salah satu sumberdaya alternatif yang potensial untuk mendukung ketahanan pangan sehingga potensinya harus dimanfaatkan optimal," ujar menteri.(Rzl/A)