Banjarbaru Raih Dua Rekor MURI

Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Banjarbaru, Kalimantan Selatan, berhasil meraih dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia.


Piagam penghargaan atas pemecahan dua rekor itu diterima Menteri Pertanian Suswono dari perwakilan MURI Paulus Pangka di sela Pekan Pertanian Rawa Nasional (PPRN) I di Balitra Banjarbaru, Selasa.

Dua rekor yang dipecahkan adalah tanaman plasma nutfah padi rawa sebanyak 130 asesi (jenis) dan pembuatan kue Talipuk terbesar dengan panjang 10 meter, lebar satu meter dan tinggi setengah meter dari biji bunga teratai.

"Kami gembira dengan pemecahan rekor ini karena membuktikan potensi lahan rawa mampu dikembangkan sebagai areal pertanian yang membawa banyak manfaat bagi petani," ujar menteri pertanian usai menerima piagam.

Perwakilan MURI Paulus Pangka mengatakan, piagam rekor MURI diberikan karena Balitra yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian menjadi pemrakarsa dua kegiatan tersebut.

Kepala Balitra Banjarbaru Haris Syahbudin mengatakan, keberhasilan memecahkan rekor MURI untuk tanaman plasma nutfah padi rawa 130 asesi merupakan bagian dari tugas dan fungsi Balitra sebagai lembaga penelitian.

"Kami hanya menjalankan apa yang menjadi tugas dan fungsi Balitra sebagai lembaga penelitian dan jika berhasil memecahkan rekor Muri tentunya menjadi kebanggaan bagi seluruh jajaran Balitra," ujarnya.

Disebutkannya, tanaman plasma nutfah padi rawa 130 asesi merupakan koleksi varietas padi lokal lahan rawa asal Sumatera sebanyak 60 asesi dan varietas lokal yang berasal dari lahan rawa Kalimantan 70 asesi.

Haris, yang didampingi peneliti mikrobiologi tanah Mukhlis, mengatakan bahwa koleksi varietas padi lokal lahan rawa itu merupakan sumber genetika atau induk yang siap dikawinkan dengan varietas padi unggul lainnya.

"Perkawinan varietas padi lokal lahan rawa dengan varietas padi unggul lainnya bertujuan mempercepat masa panen, menambah rasa enak nasi dan memperbanyak produksi padi," jelas Mukhlis.

Dikatakannya, varietas padi lokal lahan rawa yang berhasil dikembangkan dan disukai petani adalah varietas margasari dari perkawinan varietas siam unus dengan varietas dodokan.

Sementara utu, pemecahan rekor MURI pembuatan kue Talipuk terbesar merupakan salah satu pengembangan potensi lahan rawa dengan memanfaatkan bunga teratai yang banyak tumbuh di lahan rawa terutama pada musim hujan.


"Selama musim hujan, lahan rawa ditumbuhi banyak teratai sehingga bunga itu bisa dimanfaatkan petani untuk menambah penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Mukhlis.(zal/B)