JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka usaha kini tidak lagi membutuhkan modal yang besar. Banyak usaha dengan sistem kemitraan dan waralaba yang menawarkan modal yang terbilang kecil, ditambah dengan balik modal dalam waktu yang cukup cepat.
Produk "Super Bubble" menyediakan sejumlah paket kemitraan dengan harga yang yang cukup terjangkau. Adam, pemilik usaha, pun mengiming-imingi dengan modal Rp 3,45 juta maka pemilik modal bisa langsung jadi pengusaha.
Dengan modal tersebut, mitra sudah mendapatkan booth, sebagai salah fasilitas yang diberikan. "Pertama, harga investasi tidak terlalu mahal. Cukup dengan Rp 3,45 juta," ungkap Adam kepada Kompas.com, dalam acara Iwapi-Business Opportunity Expo dan Forum 2011 , di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (10/7/2011).
Apa kelebihan lainnya dari produk ini? Ia pun menyebutkan produk minuman yang dirintisnya sejak tahun 2008 ini, memiliki 44 varian rasa. "Produk bisa di-customize dengan produk lain, seperti Nutrijell. Asal tidak mengubah rasa flavour-nya," tambahnya.
Hingga kini, Super Bubble telah memiliki 101 outlet, yang tersebar di Jawa, Sumatera, hingga Jayapura. "Kalimantan dan Sulawesi sempat ada. Tapi lagi off (sekarang)," ujarnya.
Ia pun tidak takut dengan bersaing dengan produk lain. Baginya keberadaan kompetitor menandakan bisnis itu hidup. "Enggak ada kompetitor, justru kita jadi was-was," sebutnya.
Oleh sebab itu, ia yakin bisnis ini dapat tetap bertahan di tengah persaingan bisnis sejenis. Bahkan dengan modal tersebut, ia menyebutkan mitra dapat balik modal sekitar tiga bulan. Dengan jumlah penjualan 35 cup per hari, di mana harganya Rp 5-6 ribu per cup-nya," tuturnya.
Ke depannya, ia sedang mempersiapkan untuk menyiapkan outlet makanan, yang akan berkolaborasi dengan Super Bubble. "Bentuknya nanti mungkin 2 in 1," ujarnya, yang juga menuturkan akan berusaha mencapai 200 outlet dengan produk minumannya ini, pada akhir tahun.
Sejauh ini, suplai masih dilakukan dari pusat yang bertempat di Petukangan Selatan, Jakarta. Bahan bakunya pun termasuk berkualitas dengan diimpor dari Taiwan untuk sirup dan bubble. "Creamer dari produsen lokal," ujarnya. Nantinya, ia akan berusaha membuat bahan baku yang diimpor untuk dapat diproduksi di dalam negeri.
Dengan keberadaan 101 outlet saat ini, separuhnya dikelola oleh anak muda. "Anak muda, anak kampus, yah, umurnya 20-30 tahunlah," sebutnya, yang sempat bekerja sebagai pegawai atau orang yang digaji selama 5 tahun.
Selain itu, bisnis ini akan berekspansi di luar mall. Tepatnya, Super Bubble akan menjangkau daerah kampus, tempat pariwisata, dan lainnya. "Tujuan utama segmennya di luar mall," tambahnya.
Produk "Super Bubble" menyediakan sejumlah paket kemitraan dengan harga yang yang cukup terjangkau. Adam, pemilik usaha, pun mengiming-imingi dengan modal Rp 3,45 juta maka pemilik modal bisa langsung jadi pengusaha.
Dengan modal tersebut, mitra sudah mendapatkan booth, sebagai salah fasilitas yang diberikan. "Pertama, harga investasi tidak terlalu mahal. Cukup dengan Rp 3,45 juta," ungkap Adam kepada Kompas.com, dalam acara Iwapi-Business Opportunity Expo dan Forum 2011 , di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (10/7/2011).
Apa kelebihan lainnya dari produk ini? Ia pun menyebutkan produk minuman yang dirintisnya sejak tahun 2008 ini, memiliki 44 varian rasa. "Produk bisa di-customize dengan produk lain, seperti Nutrijell. Asal tidak mengubah rasa flavour-nya," tambahnya.
Hingga kini, Super Bubble telah memiliki 101 outlet, yang tersebar di Jawa, Sumatera, hingga Jayapura. "Kalimantan dan Sulawesi sempat ada. Tapi lagi off (sekarang)," ujarnya.
Ia pun tidak takut dengan bersaing dengan produk lain. Baginya keberadaan kompetitor menandakan bisnis itu hidup. "Enggak ada kompetitor, justru kita jadi was-was," sebutnya.
Oleh sebab itu, ia yakin bisnis ini dapat tetap bertahan di tengah persaingan bisnis sejenis. Bahkan dengan modal tersebut, ia menyebutkan mitra dapat balik modal sekitar tiga bulan. Dengan jumlah penjualan 35 cup per hari, di mana harganya Rp 5-6 ribu per cup-nya," tuturnya.
Ke depannya, ia sedang mempersiapkan untuk menyiapkan outlet makanan, yang akan berkolaborasi dengan Super Bubble. "Bentuknya nanti mungkin 2 in 1," ujarnya, yang juga menuturkan akan berusaha mencapai 200 outlet dengan produk minumannya ini, pada akhir tahun.
Sejauh ini, suplai masih dilakukan dari pusat yang bertempat di Petukangan Selatan, Jakarta. Bahan bakunya pun termasuk berkualitas dengan diimpor dari Taiwan untuk sirup dan bubble. "Creamer dari produsen lokal," ujarnya. Nantinya, ia akan berusaha membuat bahan baku yang diimpor untuk dapat diproduksi di dalam negeri.
Dengan keberadaan 101 outlet saat ini, separuhnya dikelola oleh anak muda. "Anak muda, anak kampus, yah, umurnya 20-30 tahunlah," sebutnya, yang sempat bekerja sebagai pegawai atau orang yang digaji selama 5 tahun.
Selain itu, bisnis ini akan berekspansi di luar mall. Tepatnya, Super Bubble akan menjangkau daerah kampus, tempat pariwisata, dan lainnya. "Tujuan utama segmennya di luar mall," tambahnya.