Perusahaan pertambangan nasional, PT Adaro Indonesia yang wilayah operasionalnya berada di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, segera melakukan tes urine kepada para karyawannya.
Menurut CSR Manager PT Adaro Indonesia, Abdurrahman di Paringin, ibu kota Balangan, Jum'at, hal itu dilakukan untuk menciptakan lingkungan perusahaan yang bersih dari narkoba.
"Adaro sangat mendukung program pemerintah dalam memberantas narkoba. Karena itulah, perusahaan merasa sangat perlu melakukan tes urine kepada karyawan sebagai bentuk keseriusan kita dalam memerangi narkoba," ujarnya.
Ia mengatakan, PT Adaro Indonesia mengenakan sangsi berat kepada karyawannya bila ketahuan menggunakan narkoba, yaitu langsung diberhentikan.
"Perusahaan sangat serius terhadap upaya pemberantasan narkoba dan dengan pemeriksaan serta tes urine upaya tersebut dapat lebih optimal," katanya.
PT Adaro Indonesia sendiri memiliki lembaga khusus, yaitu Yayasan Adaro Bangun Negeri yang salah satu programnya adalah penanganan masalah narkoba untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional pertambangan.
Sejak 2010 lalu, Yayasan Adaro Bangun Negeri meluncurkan sebuah program khusus untuk pemberantasan narkoba yang dinamakan Gerakan Banua Bersih Narkoba.
"Untuk wilayah-wilayah di sekitar operasional PT Adaro Indonesia, bekerja sama dengan instansi pemerintah daerah setempat, telah dilakukan upaya pemberantasan narkoba melalui tiga pola," tambahnya.
Tiga pola dan strategi yang diterapkan adalah sosialisasi kepada para pelajar, sosialisasi untuk orang tua dan pembentukan duta anti narkoba.
Output dari program yang telah dilaksanakan adalah meningkatnya pengetahuan pelajar dan orang tua tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Sedang indikator keberhasilan sosialisasi yang telah dilakukan, baik di Balangan maupun di kabupaten lain yang masuk dalam wilayah operasional PT Adaro Indonesia, terlihat dari hasil "post test" yang lebih tinggi dibandingkan hasil "pre test"./adi*C