PEKANBARU, KOMPAS.com - Indonesia diperkirakan sudah kewalahan dalam memenuhi sisi permintaan ekonomi, karena tidak diimbangi oleh sisi suplainya. Hal itu terjadi, karena lemahnya infrastruktur nasional. Ini merupakan pertanda adanya tekanan terhadap harga komoditas domestik yang akan berakhir pada kenaikan inflasi.
"Ada saatnya infrastruktur yang sudah ada butuh pemeliharaan dan pembangunan yang baru. Jika itu tidak dilakukan, maka orang yang tahu dasar ekonomi pun akan faham bahwa akan terjadi output gap, yakni perbedaan antara pasokan dan permintaan agregat dalam perekonomian," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, yang berbicara sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Pekanbaru, Riau, Selasa (19/7/2011), dalam pembukaan Rapat Pleno XV ISEI.
Menurut Darmin, jika pasokan agregat tidak dikembangkan, dan permintaan agregat malah didorong lebih cepat, maka hasilnya bukan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya justru akan menyebabkan inflasi lebih tinggi.