Harga Karet Anjlok

JAKARTA: Harga karet anjlok ke level terendah dalam lebih dari 3 bulan dipicu kekhawatiran pemulihan ekonomi AS akan berjalan lambat dan krisis utang Eropa dapat semakin dalam, melemahkan selera investor terhadap komoditas yang digunakan dalam pembuatan ban.

Harga kontrak untuk pengiriman November turun sebesar 4,9% menjadi 345,2 yen per kg (US$4,271 per metrik ton), level terendah sejak 15 Maret, sebelum menetap di level harga 346,2 yen per kg pada Tokyo Commodity Exchange. Melanjutkan penurunan harga sebesar 4,4% yang merupakan level terburuk sejak pekan yang berakhir pada 6 Mei.

Hari ini, saham Asia turun setelah regulator menaikkan persyaratan kecukupan modal dan di tengah kekhawatiran soal dana talangan Yunani. Di bursa New York, harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran perlambatan ekspansi ekonomi AS dan kesiapan Badan Energi Internasional untuk melempaskan stok guna menstabilkan harga.

Kazuhiko Saito, analis perusahaan broker Fujitomi Co di Tokyo, mengatakan selera investor terhadap pasar berjangka sedang berkurang. “Perlambatan ekonomi global dapat mengganggu penjualan mobil yang berarti negatif bagi permintaan karet,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg hari ini.

Laporan ekonom pada pekan ini menunjukkan belanja konsumen di AS kemungkinan naik dengan laju terlambat dalam hampir satu tahun. Selain itu, kondisi manufaktur mendingin seiring redupnya prospek pekerjaan dan kenaikan harga komoditas telah membebani pemulihan ekonomi.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou mengahadapi ujian kedua pada pekan ini karena para anggota parlemen memberikan suara terhadap rencana penghematan selama 5 tahun yang harus dilewati negara tersebut untuk mengamankan lebih banyak bantuan internasional.

Yunani membutuhkan pinjaman dari Eropa dan Dana Moneter Internasional untuk menutupi obligasi senilai 6,6 miliar euro (US$9,4 miliar) yangjatuh tempo pada Agustus.

Para pemimpin Uni Eropa berjanji untuk mencegah gagal bayar (default) Yunani asalkan Papandreou mendorong pengetatan anggaran dan penjualan aset negara. Pada 3 Juli mendatang, para kepala ekonom Eropa akan memutuskan apakah Yunani telah memenuhi persyaratan untuk pembayaran bantuan periode berikutnya.

Saito menambahkan karet dijual di tengah kekhawatiran kemungkinan turunnya permintaan dari China. Permintaan China dapat melemah seiring naiknya kondisi persediaan karet alami sebagaimana yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange (SFX) naik untuk minggu keempat. China adalah konsumen terbesar karet di dunia.

Pada akhir pekan lalu, bursa tersebut mengumumkan jumlah persediaan karet naik 1.066 ton menjadi 13.007 ton. SFX melakukan urvei terhadap 10 gudang antara lain di Shanghai, Shangdong, Yunnan, Hainan, dan Tianjin.

Pada Mei lalu, penjualan mobil kendaraan di China turun untuk pertama kali dalam lebih dari 2 tahun. Hal itu terjadi seiring aksi pemangkasan produksi oleh sejumlah pembuat ban karena jumlah pasokan terganggy oleh gempa dan tsunai terbesar di negara itu.

Penjualan otomotif juga melemah pada tahun ini setelah Honda Motor Co dan produsen Jepang lainnya memangkas produksi karena anjloknya pasokan akibat gempa Jepang. (Bsi)

Oleh Anggi Oktarinda