Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2011 capai 6,5 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 5,99 persen.
Peneliti Ekonomi Madya Senior BI Banjarmasin Taufik Saleh di Banjarmasin, Senin mengatakan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kalsel tersebut didukung oleh berbagai faktor baik dari sisi penawaran maupun permintaan.
Dari sisi penawaran antara lain meningkatnya produktivitas sektor pertambangan batu bara, terjaganya harga komoditas perkebunan pada level yang cukup tinggi dan panen padi yang berhasil.
Sedangkan dari sisi permintaan disebabkan karena membaiknya kinerja ekspor dan aktivitas investasi.
Khusus ekspor, kata Taufik, mengalami pertumbuhan dari -0,61 persen menjadi 12,05 persen, antara lain untuk sektor ekspor batu bara mencapai 28,7 juta ton dengan nilai 2 miliar dolar AS atau tumbuh 35,14 persen setelah sebelumnya menyusut -10,99 persen.
Selanjutnya yaitu ekspor CPO mencapai 269 ribu ton dengan nilai 315 juta dolar AS atau tumbuh 143,4 persen setelah pada triwulan pertama tumbuh 1,6 persen.
Sedangkan produk unggulan lainnya yaitu ekspor karet mencapai 30 ribu ton dengan nilai 145 juta dolar AS atau tumbuh 12,13 persen setelah pada triwulan pertama hanya tumbuh 8,84 persen.
"Saya yakin pada triwulan selanjutnya kondisi perekonomian Kalsel akan terus meningkat jauh lebih baik lagi," katanya.
Hal tersebut, tambah dia, didorong cuaca yang lebih bersahabat membawa dampak positif pada produksi pertanian khususnya Tabama.
Membaiknya produktivitas tambang batubara seiring relatif berkurangnya curah hujan selama 2011 serta terjaganya harga komoditas ekspor unggulan baik batu batubara, karet dan kelapa sawit Kalsel pada level yang cukup tinggi.
"Kondisi tersebut didukung oleh tingkat konsumsi masyarakat yang diyakini juga akan meningkat tajam menjelang lebaran Idul Fitri 1432 hijriah," katanya.
Tingkat konsumsi yang meningkat tersebut antara lain karena adanya peningkatan pendapatan salah satunya pencairan tunjangan hari raya serta faktor musiman bulan puasa.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kalsel Gusti Yasni Iqbal juga mengatakan optimisme yang sama, bahwa target pertumbuhan nilai ekspor Kalsel menjadi 6 miliar dolar AS lebih bisa tercapai.
"Kita sangat yakin target nilai ekspor akan berada pada angka 6 miliar dolar AS lebih, hingga Juni 2011 saja sudah mencapai 4 miliar dolar AS lebih atau naik 55 persen dibanding 2010 periode sama," katanya.(B/A)