Harga Air Rp80.000 Pergalon

Sejak memasuki musim kemarau hampir dua bulan terakhir harga air bersih di Kotabaru Kalimantan Selatan mencapai Rp50.000-Rp80.000 per galon (isi 1.200 liter).

"Sejak sebulan terakhir, teman-teman kami sudah mulai membeli air bersih dari pedagang keliling seharga Rp80.000 per galon," kata Nurhayati, seorang warga Baharu, Senin.

Air bersih tersebut, ujar Nurhayati diperoleh dari Bendungan atau Sungai-Sungai di Gunung Ulin dan sekitarnya kemudian dijual kepada warga dengan menggunakan mobil pikc up atau L300.

Sejumlah masyarakat Kotabaru mengatakan sudah hampir sebulan terakhir air dari Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru mulai tidak lancar.

Kondisi tersebut membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Bukan hanya air bersih dari PDAM saja yang tidak lancar, pelanggan air bersih dari perusahaan swasta juga mengeluh distribusi air bersih sebulan terakhir juga tidak lancar.

"Pipa kami bahkan sudah tidak keluar airnya lagi," ujar Kartini, salah satu pelanggan air bersih perusahaan swasta.

Seorang pedagang air bersih yang menggunakan mobil pikc up dan enggan disebutkan namanya mengaku, menjual air bersih seharga Rp50.000 per galon.

"Kami menjual air bersih Rp50.000 per galon, tetapi yang pasti tergantung lokasinya," terangnya.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kotabaru Zulkifli, sebelumnya, mengatakan, akibat menurunya curah hujan akhir-akhir ini, debit air di beberapa titik mulai berkurang.

"Akibatnya PDAM melakukan jadwal giliran kepada para pelanggan," katanya.

Dikatakan, untuk sumber air di Gunung Mandin berkurang hingga 40 persen, dari 50 liter per detik menjadi 30 liter per detik.

Sumber air di Gunung Perak berkurang 80 persen, dari 10 liter per detik tersisa dua liter per detik.

Serta sumber air di Gunung Tirawan I berkurang 40 persen dari 10 liter per detik menjadi enam liter per detik dan Gunung Tirawan II berkurang 40 persen dari 30 liter per detik menjadi sekitar 20 liter per detik.

"Bahkan air waduk Gunun Gunung Ulin yang biasanya dapat menutupi jika terjadi kekurangan, namun saat ini tidak lagi dapat membantu," terangnya.

Karena, waduk Gunung Ulin lima bulan ini dalam perbaikan.

Zulkifli berharap, dengan menurunya debit air di beberapa sumber mata air dan belum berfungsinya waduk Gunung Ulin, masarakat diharapkan untuk tetap bersabar dan menggunakan air bersih secara hemat.

"Terutama pelanggan di sekitar Gunung Mandin, Tirawan dan Gunung Perak," ujarnya.
/C

ANTARA