Harga daging ayam kampung disejumlah pasar harian di Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan cenderung naik sejak awal Ramadhan 1432 Hijriah dan kini harganya telah mencapai Rp80.000-Rp100.000 perekor.
"Harganya semakin mahal sebab saat ini saja harganya sudah tinggi," kata seorang ibu rumah tangga Sholikhah di Kotabaru, Minggu.
Biasanya harga ayam kampung ukuran sedang berkisar Rp40.000-Rp50.000 perekor, namun sejak awal Ramadhan naik hampir dua kali lipat.
Sementara harga daging ayam potong masih stabil meski harganya telah naik Rp5.000 perekor. Kini harga ayam potong ukuran sedang berkisar Rp40.000-Rp50.000 perekor.
"Alasan pedagang mendekati Lebaran semua harga barang-barang naik jadi harga ayam juga ikut-ikutan naik," kata Dasim, suami Sholikah.
Untuk persiapan Lebaran nanti, Sholikhah yang mengaku tidak mampu membeli ayam kampung telah menyiapkan beberapa ekor ternak itik untuk dipotong dan dibagi-bagikan kepada keluarga.
Sudah menjadi kebiasaan dan tradisi keluarga, setiap Lebaran membagi-bagikan makanan dan sayuran ikan kepada keluarga yang lebih tua seperti paman, bibi dan kakak.
Seorang pedagang Umi Hanik menduga harga ayam kampung akan naik hingga Lebaran.
"Hampir dapat dipastikan menjelang Lebaran harga ayam kampung akan naik dua kali lipat dari saat ini," tandasnya.
Untuk menyiasati harga ayam kampung yang makin mahal, ujar dia, sebagian warga sebelumnya membeli ayam yang masih kecil untuk dipelihara guna persiapan Lebaran.
Sementara itu, suasana Pasar Kemakmuran di los ayam tampak dipenuhi warga yang berebutan membeli ayam kampung.
Pengunjung di los pasar masing-masing memegang ayam kampung yang masih hidup mereka menawar dengan harga tinggi kepada pedagang karena ketersediaan ayam kampung tahun ini berkurang dari hari-hari biasa.(C/A)