Kenaikan harga emas mendorong aksi pencurian dan penjambretan.
RABU, 24 AGUSTUS 2011, 10:32 WIB
VIVAnews - Kenaikan harga emas yang terus mencetak rekor baru dan masih di atas harga normal, di satu sisi menguntungkan bagi investor. Namun, di sisi lain, harga emas yang tinggi dikhawatirkan memancing munculnya tindak kejahatan pencurian dan perampokan.
Kekhawatiran itu setidaknya muncul di salah satu kota di Amerika Serikat. Kepolisian setempat melaporkan adanya peningkatan aksi kejahatan pencurian emas.
Seperti dikutip VIVAnews.com dari lamankptv.com, kepolisian Los Angeles memperingatkan adanya peningkatkan perampokan dan pencurian dengan target toko emas perhiasan. Selain itu, aksi kriminalitas berupa penjambretan perhiasan terhadap pejalan kaki ikut meningkat.
Polisi setempat memperkirakan kenaikan harga logam mulia tersebut sebagai motivasi utama bagi pelaku kejahatan menjalankan aksinya. Untuk itu, aparat keamanan mendesak agar konsumen dan pemilik toko perhiasan meningkatkan kewaspadaannya.
"Karena saya pernah jadi pegadang emas, saya selalu waspada," kata Bill Bevill dari Smith & Bevill di Beaverton, Amerika Serikat.
"Saya menghindari menggunakan perhiasan pada malam hari, jadi tidak ada yang bisa diambil (penjambret)," ujar Bevill. "Saya dapat tidur dengan nyaman karena telah menyiapkan upaya penanganan yang memadai."
Aparat kepolisian mengatakan upaya pengamanan dengan memasang kamera pengawas, alarm, dan kunci pengaman menjadi sangat penting di saat harga emas menyentuh rekor tertinggi pada Senin lalu. Saat ini, harga emas tercatat berada pada level US$1.900 per ounce.
Pam Ashford salah seorang warga mengatakan, dirinya memilih untuk menukarkan emas setelah harganya mencetak rekor tertinggi. Bahkan, boks tempat penyimpanannya yang sebelumnya penuh dengan emas, kini berganti dengan uang ratusan dolar AS.
Bill Bevill menambahkan, konsumen hendaknya berpikir untuk menaksir ulang jika hal itu belum dilakukan. Sejak harga terus naik signifikan, emas yang dimiliki biasanya tidak diasuransikan. (art)