JAKARTA, KOMPAS.com — Emas merupakan bentuk investasi yang sangat aman di tengah kondisi krisis ekonomi global. Namun, masyarakat tetap harus berhati-hati dalam berinvestasi.
"Emas (merupakan) investasi yang sangat aman. Apalagi, krisis global sekarang, utang Amerika dan Eropa sampai triliunan," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Jeffrey Thumewa kepada Kompas.com via telepon, Jumat (12/8/2011 ).
Menurut dia, dengan kenaikan harga emas belakang ini, pembelian emas juga cenderung naik. Namun, ia tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa kenaikan permintaan emas.
Ia menuturkan, investasi emas aman untuk dilakukan oleh masyarakat, yang biasanya berinvestasi dalam bentuk kecil. "Hanya, sebenarnya kan dengan harga yang mahal, kuantitas yang mereka beli berkurang jika dengan budget yang sama," ujar dia.
Namun, katanya, emas lebih aman untuk diinvestasikan ketimbang uang yang bisa cepat habis karena bisa digunakan untuk banyak keperluan.
Jeffrey mengatakan, sekalipun harga emas saat ini cenderung terus naik, bisa saja si kuning ini turun. "Apa pun bisa terjadi. Emas bisa turun (signifikan), pasti bisa," katanya.
Dulu, harga emas hanya berkaitan dengan dollar AS. Jika dollar AS turun, harga emas naik, dan sebaliknya. Akan tetapi, lanjutnya, sekarang pergerakan harga emas bisa dipengaruhi oleh kondisi politik global. "Invasi perang bisa jadi penyebab," ujarnya.
Garis besarnya, sekarang ini, investasi ke logam kuning ini meningkat pesat karena faktor aman.
Seperti diberitakan, PT Aneka Tambang (Persero) juga menyebutkan, permintaan produksi emas belakang ini naik. "Sebab, investasi pada emas memberikan hasil kembali yang besar sehingga harganya terus membaik," ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Alwin Syah Loebis, Kamis.
Untuk diketahui saja, hari Jumat ini, Logam Mulia merilis harga emas batangan pada Rp 532.000 per gram. Adapun untuk pembelian emas batangan 1 kilogram (harga yang biasa digunakan acuan), unit bisnis PT Antam ini mematok harga Rp 490.000 per gram.