Diskusi Publik Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Forum Kordinasi Lembaga Swadaya Masyarakat Tabalong mengadakan Diskusi Publik Tanggungjawab Sosial Perusahaan yang bertempat di Gedung Informasi Kabupaten Tabalong pada Kamis, tanggal 18 April 2011 dan Jam 09.00 s/d 14.00 WITA.

Bapak Yuzan Noor mewakili Bapak Bupati Tabalong member sambutan dan membuka pelaksanaan diskusi Publik. Bapak Bupati sangat responsive terhadap kegiatan tersebut namun karena sesuatu lain hal dan berada diluar daerah maka diwakilkan dengan Asisten 1.

Bapak Drs. Mahdi Noor, M.Si KaBag. Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Tabalong dalam persentasi berjudul Membangun Dan Meningkatkan Efektivitas CSR Perusahaan Dalam Konstribusinya Pada Pembangunna Daerah.

Bapak Abdurahman memaparkan tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Perkebunan, PT. adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong. Dasar CSR UU No. 40/2007, No 4/2009 dam ISO 26000 (Pengembangan Masyarakat, Tanggungjawab konsumen, Lingkungan, Hak asasi manusia, Tenaga Kerja, Instutusi Sehat dan Pemerintahan) atau 3 P (Profit, Planet dan People)

Pengembangan harapan CSR adaro antara lain Ekonomi, Pendidikan , Kesehatan dan Sosialbudaya. Mengharapakan Kemandirian melingkupi Ekonomi, Propesional dan Lingkungan Lestri

Tim Perumus atau Penyusunan Program CSR/tim perumus CSR kabupaten Tabalong
- Penasehat Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD
- Ketua Sekda Tabalong
- Wakil Ketua : Ketua Bappeda
- Anggota dari bidang2 seperti pengembangan harapan CSR

Tujuan TIM supaya tidak tumpang tindih dan melibatkan stokeholder

Ir. Herry Humas PT. Astra Agro Lestari 1 tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Perkebunan, PT. Astra Agro Lestari di Kabupaten Tabalong.

CATUR DARMA ASTRA

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi Pelanggan.
3. Saling menghargai dan membina kerjasama
4. Berusaha mencapai yang terbaik.


Visi :Menjadi Perusahaan Agrobisnisyang paling produktif dan saling inovatif di dunia
Misi :Menjadi panutan dan berkontrobusi pada pembangunan dan kesejahteraan bangsa

KEBIJAKAN SOCIAL RESPONSIBILITY
PT. Astra Agro Lestari-1 sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit memahami pentingnya tanggung jawab perusahaan di bidang sosial sebagai akibat yang timbul dari proses bisnis perusahaan. Untuk itu PT. Astra Agro Lestari-1 bertekad untuk :

1. Menerapkan Etika Bisnis dan Etika Kerja sesuai dengan “Catur Dharma” dan “Sapta Budaya Perusahaan” dalam praktek bisnis sehari-hari.
2. Melakukan aktivitas sosial guna menumbuhkan kepercayaan stakeholder.
3. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan korektif terhadap pelanggaran Peraturan Perusahaan.
4. Mematuhi undang-undang, peraturan pemerintah dan standar persyaratan lainnya.
5. Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan Kebijakan Social Responsibility kepada seluruh Stakeholder (shareholder, karyawan, supplier, customer, pemerintah, masyarakat dan lingkungan).


PROGRAM CSR COMMUNITY DEVELOPMENT

1. KESEHATAN (Sunatan Masal, Porgram POSYANDU Desa, Pencegahan Penyakit DBD Desa dan Pembangunan Sarana Kesehatan Masyarakat)
2. PENDIDIKAN (Beasiswa SD/SMP/ SMA, Subsidi Honor Guru dan Sarana Pendidikan)
3. SOSIAL DAN KEAGAMAAN (Sarana dan Prasarana Olah raga, Perawatan rutin jalan dan jembatan Desa, Bantuan pembangunan sarana Ibadah dan Partisipasi Keagamaan.
4. EKONOMI KERAKYATAN (Income Generating Activity dan Kemitraan kontraktor da supplier


Enly Hadianor Dosen Fakultas Ilmu Sosial-Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Tentang: Corporate Social Responsibility Esensi, Program dan Akuntabilitas

Manfaat CSR dari sisi perusahaan :

1. Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan;
2. Sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis;
3. Keterlibatan dan kebanggaan karyawan;
4. CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para stakeholdernya;
5. Meningkatnya penjualan seperti yang terungkap dalam riset Roper Search Worldwide, konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya sehingga memiliki reputasi yang baik;
6. Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya.


Ideal Program-program CSR :
1 CD (Community Development);
2 Sumbangan / Charity;
3 Program Kemitraan;
4 Program Bina Lingkungan.

Catatan
Yuzan Noor

1. LSM adalah jembatan, oleh sebab itu harus tahan terhadap situasi dan tak lapuk, berkomitmen membangun daerah dan memberikan saran-pendapat serta kritik membangun untuk masyarakat
2. CSR Perusahaan harus mematuhi etika yang berlaku
3. Dampak sosial lebih dikedepankan dari kepentingan lainya


Mahdi Noor
CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya

Abdurahman
TIM penyusun Program CSR selektif dalam menerima usulan dan proposal agar tidak tumpang-tindih dengan pembiayaan lain

Enly Hadianor
Peningkatan kapasitas produksi harus menyelesaikan persoalan sebelumnya dan daerah mendapat kapasitas lebih dan Perlu Revolusi pemikiran untuk seluruh masyarakat dan pemegang kebijakan di Tabalong

Masyarakat Tabalong
CSR Perusahaan lebih berhaluan bagaimana nasib masa depan paska pertambangan

KH Rasyidi
Penyusunan Program CSR tidak untuk kepentingan politis

Akmad Hartani
Pesan semua : Jangan teori tapi berbuat

Kades Banyu Tajun
Penyusunan Program CSR lebih kepada dampak yang diperoleh masyarakat

Herman Susilo
LSM Tabalong tidak ada yang terkontaminasi

Ruspandi
Pertamina tidak bisa menjadi pembicara karena para pemegang wewenang sedang tidak ada ditempat

Akhmad Bakhit
Kehadiran Perusahaan memperoleh dampak besar setelah mereka pergi dan Masyarakat harus proaktif

H. Mulyadi
Perlu keterbukaan dana CSR dan penggunaanya

Sunardi
PT. adaro jangan janji saja

Lelen
Perusahaan harus bertanggunjawab terhadap rekrutmen sekitar perusahaan dan Pemerintah serta LSM harus mengentrol/lebih perduli


Tabalong, 28 April 2011